Pada 2023, Fadhillah Arbi Aditama menyelesaikan musim keduanya bersama Astra Honda Racing Team di persaingan JuniorGP, batu loncatan menuju Moto3 World Championship. Pebalap 18 tahun tersebut berhasil mewujudkan dua mimpinya tahun ini, yaitu mencatat satu kemenangan dan mendapatkan wildcard debut di World Championship.

Bagaimana Arbi yang sebenarnya? Pebalap Astra Honda Racing Team tersebut membuka pintu rumahnya di Tarragona dan berbicara tentang kehidupan pribadinya.dan akan mengungkap semuanya dalam wawancara berikut ini.

Mengapa balap motor? Bagaimana semua berawal?

Motor adalah hidup saya. Ayah saya balapan motor dan juga orang-orang di sekitar saya, keluarga, teman, tetangga. Mereka suka balapan motor. Saya mulai ikut karena melihat salah satu pebalap di tim ayah saya dan saya menyukainya. Dia sangat berani. Jadi, saya katakana ke dia kalau saya ingin seperti dia.

Di luar sebagai pabalap, seperti apakah Arbi?

Saya suka keluar jalan-jalan bersama teman-teman dan keluarga, terutama dengan saudara saya. Kami punya teman-teman yang sama, jadi kami selalu keluar bersama. Jika saya harus menggambarkan diri saya dalam tiga kata, bisa dikatakan saya pelupa, kuat, dan baik hati.

Bagaimana kamu sebagai pelajar?

Bisa dikatakan saya murid yang baik. Sekarang saya belajar jarak jauh dan ini lebih sulit, tetapi saya tetap bertanggung jawab.

Jika motor dan olahraga tidak ada, apa yang akan kamu lakukan?

Saya akan menjadi petani, karena mereka selalu melakukan sesuatu. Saya adalah orang yang harus selalu bergerak setiap waktu.

Siapa orang paling penting dalam hidupmu?

Ibu saya, karena dia salalu ada untuk saya. Kali pertama saya bilang ingin naik motor, ayah saya berkata “tidak” karena itu terlalu berbahaya dan saya harus terus bersekolah. Namun, ibu mendukung saya dan yakin saya akan sukses.

Siapa idolamu?

Marc Marquez. Saya dulu menonton dia di Moto2, dan saya makin tertarik pada 2013 ketika dua naik ke MotoGP dan jadi juara. Dia membuat saya berhenti menekuni sepak bola dan mulai bergairah dengan balap motor. Apa yang saya suka dari dia adalah dia berani, agresif, dan di atas semua itu ketika dia yakin bisa melakukan sesuatu, dia akan melakukannya tak peduli apa pun risikonya.

Apakah momen paling membahagiakan dalam hidupmu?

Di Barcelona, ketika saya memenangi balapan untuk kali pertama, yang juga berbarengan dengan ulang tahun saya, karena saat akhir pekan tersebut saya genap berusia 18 tahun. Selain itu juga karena seluruh tim dan keluarga saya bahagia karenanya, jadi tidak diragukan lagi itu merupakan hari terbaik saya.

Apa yang membuatmu tertawa?

Sesuatu yang konyol atau lucu selalu membuat saya tertawa.

Apa yang membuatmu marah?

Saat seseorang mengkhianati saya, meskipun apa pun sulit untuk membuat saya marah.

Apa yang paling kamu sukai tentang dirimu?

Saya setia.

Apa yang paling tidak kamu sukai?

Saya pelupa. Saya selalu lupa segala hal, entah kenapa.

Di mana kamu melihat dirimu lima tahun mendatang?

Di momen terbaik dalam hidup saya, mungkin di World Championship. Itulah yang saya inginkan dan saya perjuangkan.

Bagaimana Astra Honda Racing School membantumu sejauh ini?

Sangat membantu saya. Pada tahun pertama saya mulai berkompetisi, saya langsung ikut sekolah ini, karena saya tahu ini adalah satu-satunya tempat yang bisa memberi kita kesempatan untuk masuk World Championship. Sejak saya naik motor (ketika berusia 6 tahun), setengah hidup saya adalah bersama mereka. Jadi, mereka sudah menemani saya selama beberapa tahun terakhir dan saya banyak berkembang bersama mereka.

Apa lagu favorit yang kamu dengarkan sebelum balapan?

Afterlife oleh Avenged Sevenfold. Saya suka musik yang membuat saya bersemangat sebelum memulai balapan.

Menutup musim dengan ikut balapan Asia Road Racing Championship kelas SuperSports 600cc pada 3 Desember, Arbi kini sudah fokus untuk menghadapi putaran pertama JuniorGP 2024 yang akan digelar pada 21 April di Misano, Italia.