Sebelum berangkat berkendara, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan. Pertama persiapkan kondisi badan untuk selalu tetap sehat dan fit untuk aktivitas berkendara. Kemudian selalu cek kondisi sepeda motor, diantaranya bagian mesin, bahan bakar, rantai untuk sepeda motor bebek dan sport, shock breaker depan belakang dan satu lagi adalah kondisi ban.

Kondisi ban bisa dilihat melalui tampilan visual, periksa apakah ban mengalami kurang angin atau kempes dan periksa juga apakah ban mengalami retakan atau kerusakan pada bagian dinding dan permukaan luar. Dan periksa juga jika terdapat paku, pecahan kaca atau duri tajam yang menempel yang bisa berpotensi menyebabkan ban bocor ketika di perjalanan.

Pengendara juga disarankan untuk memeriksa tekanan udara atau angin pada ban. Jika ban kempes atau tekanan kurang, maka bisa mengakibatkan bahan bakar menjadi boros dan mesin kurang bertenaga dan terasa berat serta susah ketika berbelok. bahkan jika dibiarkan efeknya bisa merembet pada kerugian yang lebih besar bukan hanya kerusakan pada ban tapi juga berimbas pada kerusakan komponen lain seperti velg dan juga shock breaker.

Bukan hanya kempes, tekanan ban yang terlalu keras juga memiliki efek negatif. Diantaranya ban pecah karena kelebihan tekanan, ban yang licin karena kekurangan traksi pada lintasan aspal, dan efek jangka panjang bisa membuat ban lebih cepat aus.

Untuk itu, Ban harus memiliki tekanan yang ideal supaya aman dan nyaman digunakan saat berkendara. Tekanan ban bisa diperiksa dengan cara menekan menggunakan jari. Tapi cara yang lebih tepat adalah dengan menggunakan alat pengukur tekanan ban.

Tekanan ban pada setiap sepeda motor tentunya berbeda-beda, untuk sepeda motor tipe matic tekanan yang tepat adalah 29 psi (sendirian dan berboncengan) untuk ban depan dan ban belakang: 33 psi (sendirian), 36 psi (berboncengan).

Sedangkan untuk sepeda motor tipe bebek tekanan ban depan yang tepat rata-rata berada di kisaran 29 psi (sendirian), 30 psi (berboncengan) dan ban belakang: 31 psi (sendirian), 33 psi (berboncengan). Beda lagi untuk sepeda motor tipe motor sport, tekanan ban depan 32 psi (sendirian), 34 psi (berboncengan) dan ban belakang: 39 psi (sendirian), 41 psi (berboncengan).

Satu lagi yang harus diperhatikan adalah, waktu yang tepat untuk mengecek tekanan ban adalah saat ban dalam kondisi dingin, seperti di pagi hari atau ketika sepeda motor belum digunakan. 

Maka dari itu sangat disarankan untuk selalu cek kondisi dan juga tekanan ban yang sesuai dengan ukuran standar rekomendasi pabrikan. Untuk mengetahui berapa ukuran standar tekanan ban, bisa Brosis ketahui pada label stiker yang biasanya terletak di bagian sepeda motor, seperti dibagian belakang untuk tipe sport dan dibagian depan dekat leher setang kemudi untuk motor tipe matic.