Sepeda motor yang beredar saat ini diklasifikasikan kedalam dua jenis penggunaan transmisi, diantaranya sepeda motor dengan transmisi manual yang menggunakan kopling dan satu lagi adalah menggunakan sistem transmisi automatis yang biasanya diterapkan pada model sepeda motor skutik atau skuter matik.

Berbeda dengan sepeda motor bertransmisi manual yang menggunakan rantai, Sepeda motor dengan transmisi automatic menggunakan sistem Continuous Variable Transmission atau CVT yang dimana komponen tersebut berada tepat di samping kiri roda belakang.

Salah satu permasalahan yang bisa terjadi pada CVT sepeda motor matic adalah mengalami selip saat proses transfer daya dari mesin ke roda. 

Kondisi CVT selip bisa diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya : 

  1. Kopling Aus 
    Kopling pada CVT sepeda motor bisa mengalami keausan seiring usia pakai, Terutama jika jarang melakukan. Kopling AUS dapat menyebabkan slip yang di akibatkan hubungan mesin dan transmisi tidak optimal, sehingga motor terasa tidak bertenaga 
  2. V-Belt Aus atau Tegang 
    V-belt pada CVT sepeda motor berperan penting dalam transfer daya. Jika V-belt aus atau terlalu longgar, itu bisa menyebabkan selip karena daya cengkram pada pulley tidak maksimal. 
  3. Roller Aus 
    Dalam sebuah rangkaian CVT, roller akan memengaruhi diameter Drive Pulley terhadap RPM mesin dengan mengandalkan gaya sentrifugal (manjauhi pusat putaran), sementara Driven Pulley menggunakan bantuan pegas yang akan merespon perubahan diameter pada Driven Pulley. 
    Gaya sentrifugal yang dihasilkan roller ini akan mendorong roller ke arah luar dan akan membuat lingkar drive belt pada Driven Pulley semakin melebar atau bisa dikatakan diameter Driven Pulley semakin melebar. 
    Jika kondisi roller sudah aus atau rusak, maka roller tidak akan berfungsi dengan baik sehingga berpotensi transmisi daya menjadi tidak maksimal 
  4. Kotoran di CVT 
    Kotoran yang menumpuk di dalam CVT bisa meningkatkan keausan pada komponen CVT dan membuat CVT slip. Karena itu servis CVT wajib dilakukan secara rutin. 
  5. Kebocoran Oli 
    Salah satu penyebab CVT slip adalah akibat adanya kebocoran oli yang masuk ke area CVT. Kebocoran bisa terjadi dari oli mesin dan oli gardan. 
    Oli mesin yang masuk dari area kruk as biasanya akibat seal kruk as yang berada di pulley depan sudah aus. Saat terjadi kebocoran tersebut, oli mengenai bagian pulley serta v-belt sehingga membuat CVT slip. 
    Sementara kebocoran oli dari gardan bisa diakibatkan oleh o-ring crankcase di dekat pulley belakang. Kebocoran ini pun bisa mengakibatkan CVT slip. 

Jika sepeda motor Anda mengalami masalah selip pada CVT, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di bengkel AHASS terdekat untuk mendapat penganangan oleh teknisi terampil Honda. Penanganan dini masalah dapat mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan kinerja yang optimal. 

Sumber : https://www.astra-honda.com/article/potensi-penyebab-cvt-slip