Sepeda motor diracang untuk bisa digunakan oleh dua orang pengendara, satu orang pengemudi yang duduk di depan dan satu lagi penumpang yang duduk dibonceng dibelakang. Demi keamanan dan keselamatan, disarankan untuk tidak membawa penumpang lebih dari 3 orang saat berboncengan, tentunya agar terhindar dari potensi kecelakaan akibat sepeda motor yang tidak stabil saat dikendarai.

Ada beberapa tips tentang cara ketika naik dan turun saat dibonceng, tentunya agar lebih aman dan nyaman saat berkendara.

Pertama, pengemudi naik terlebih dahulu supaya bisa menahan dan memegang setang kemudi sepeda motor agar lebih stabil dan tidak jatuh. Usahakan saat naik, sepeda motor berada di jalanan rata tidak dalam posisi jalanan yang miring atau tidak rata, hindari juga naik kendaraan di pinggir parit atau drainase juga hindari naik kendaraan di tengah lajur jalan atau pada saat jalanan padat lalu lintas, lakukan aktivitas tersebut di bahu jalan atau di tempat yang lebih aman.

Sesudah pengemudi naik dan duduk di kursi jok depan dan tangan memegang setang kemudi dan kedua kakinya menginjak aspal, selanjutnya penumpang memegang pundak atau bahu pengemudi dan pastikan footstep sudah terbuka baik di bagian kiri dan kanan, kemudian kaki kiri penumpang naik menginjak foot step terlebih dahulu.

Selanjutnya jadikan footstep sebagai tumpuan dan barulah penumpang naik dengan kaki kanan memutar ke bagian belakang sepeda motor hingga tepat bertumpu dengan foot step bagian kanan.

Pastikan penumpang duduk dengan nyaman, atur posisi duduk agar jangan tidak terlalu kebelakang atau terlalu depan sehingga menggangu posisi duduk pengemudi. Untuk itu harus diperhatikan posisi yang aman penumpang saat dibonceng, diantaranya.

  • Posisi Tangan Penumpang, Bagian tangan penumpang haruslah memegang ke bagian pinggang pengendara, tujuannya adalah agar penumpang bisa mengikuti laju kendaraan dan pergerakan dari pengendara di depan ketika sedang berkendara.Ketika motor sedang berbelok dan sedikit miring ke kanan, maka tubuh pun harus menyesuaikan mengikuti miring ke kanan. Tidak disarankan untuk berlawanan dengan pengendara karena dapat mengganggu keseimbangan dari motor.

    Penumpang juga tidak disarankan untuk berpegangan pada behel motor di bagian belakang, karena dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor. Jika penumpang berpegangan pada behel bisa menyebabkan beban lebih banyak berat ke belakang dan tentunya akan berbahaya saat pengendara melakukan manuver.

  • Posisi Lutut Penumpang, Pastikan lutut harus dalam posisi menutup atau bisa menempel pada pinggul pengemudi di depan. Tidak disarankan untuk membuka lutut ketika berkendara, hal tersebut dapat berbahaya karena bisa juga mengganggu keseimbangan pengendara atau bahkan bisa terserempet oleh kendaraan lain di depan atau di belakang kita.
  • Posisi Telapak Kaki, Telapak kaki penumpang harus selalu menginjak pijakan kaki belakang dari sepeda motor, jangan menggantung ke bawah tanpa menginjak pijakan kaki karena bisa berbahaya apabila terkena rantai motor atau terserempet juga oleh pengendara lain.

Sedangkan untuk turun dari sepeda motor, penumpang melakukan langkah yang sebaliknya dari saat naik. Yaitu tangan memegang bahu pengemudi, kaki kanan turun terlebih dahulu dengan memutar kebagian belakang dan barulah kaki kiri turun dibagian terkahir.

Agar selalu #Cari_Aman saat berkendara, dikarenakan memiliki resiko yang sama baik penumpang maupun pengemudi sepeda motor keduanya wajib menggunakan peralatan keselamatan berkendara seperti helm, sepatu, sarung tangan dan jaket sehingga lebih aman dan selamat sampai tujuan.